HALAMAN
PENGESAHAN
USULAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1.
Judul Kegiatan :Penggunaan Super Thinker
Board sebagai Stimulus untuk Membantu Kemampuan Menulis Mahasiswa
Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
2.
Bidang Kegiatan : PKMP
3.
Bidang Ilmu :Humaniora
4.
Ketua Pelaksanaan Kegiatan :
a.NamaLengkap : Nona Elana Kristiana
b.
NIM
:
110241416017
c.
Jurusan :Sastra Jerman
d.
Universitas :Universitas Negeri
Malang
e.
Alamat
rumah/No HP : Jln.Stasiun Prajekan
Bondowoso/0857XXXXXXXX
f.
Alamat
email : nona.elana@yahoo.co.id
5.
Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
6.
Dosen Pembimbing :
a.
NamaLengkap : Dewi Kartika Ardiyani,
S.Pd.,M.Pd.
b.
NIP : NIP.19700801
2003 12 2 001
7.
Biaya Kegiatan
Total DIKTI: Rp 910.000,00
8.
Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Malang, 15 Juni
2012
Menyetujui,
Pembantu Rektor
bid. Kemahasiswaan Dosen
Pendamping
Prof. Dr. H.
Moh. Ainin, M.Pd Dewi Kartika
Ardiyani S.Pd.,M.Pd.
NIP. 1960XXXXXXXXXX NIP.19700XXXXXXXXX
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nona
Elana Kristiana
NIM.
110XXXXX
A. JUDUL PROGRAM
Penggunaan Super Thinker Board
sebagai Stimulus untuk Membantu Kemampuan Menulis Mahasiswa
di Lingkungan Kampus.
B. LATAR BELAKANG
Bidang kepenulisan merupakan salah satu aspek kehiduan yang dibutuhkan, bahkan
menulis diakui sebagai profesi yang cukup menjanjikan (Pras, 2012). Di lingkungan mahasiswa menulis disarankan menjadi sarana yang bisa mengembangkan
pola kreatifitas dan sikap kritis untuk mengasah kemampuan menganalisis yang mendalam baik dalam
perkuliahan maupun kehidupan sosialnya.
Banyak
kalangan juga mengakui bahwa kemampuan menulis merupakan salah satu wujud dari
intelektual suatu bangsa. Namun ironisnya, sejumlah 84% (168 juta dari 200 juta) penduduk
Indonesia bukan merupakan buta huruf, namun di Indonesia hanya terbit 12 buku untuk
setiap satu juta penduduk pertahun. Ini jauh di bawah rata-rata negara
berkembang lainnya yang mampu menerbitkan 55 buku untuk satu juta penduduknya
pertahun atau di negara maju yang mencapai 513 buku untuk setiap satu juta penduduknya
pertahun (Alwasilah, 2000). Pengusulan di internet oleh mahsiswa Indonesia sendiri
terbilang culup rendah. Sampai akhir semester ganjil 2011-2012 kurang dari 400
mahasiswa yang memiliki web-blog edukasi, 161 mahasiswa menjadi Kompasioner
aktif, dan baru beberapa orang yang menulis artikel dan menjadi kontributor di
Wikipedia.
Aktifitas
menulis sendiri memang tidak bisa dipisahkan dengan aktifitas membaca. Keduanya
saling mendukung untuk bisa menghasilkan sesuatu tulisan yang berbobot. Tanpa
bacaan yang berkualitas seseorang tidak akan bisa menulis sesuatu yang
bermakna. Jika
ada pepatah you are what you eat, hal
itu bisa diganti dengan you are what you
read (Ben, 2011).
Mengutip laporan Bank Dunia Nomor
16369-IND, dan studi IEA (International Association for the Evaluation of
Education Achicievement) di Asia Timur, tingkat terendah membaca dipegang oleh negara
Indonesia dengan skor 51,7, di bawah Filipina (skor 52,6), Thailand ( skor
65,1), Singapura (skor 74,0), dan Hongkong (skor 75,5). Bukan itu saja, kemampuan
orang Indonesia dalam menguasai bahan bacaan juga rendah, hanya 30 persen. United
Nations Development Programme menyebutkan dalam Human Report 2000, bahwa angka melek
huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen. Sedangkan Malaysia sudah mencapai
86,4 persen, dan negara-negara maju seperti Jepang, Inggris, Jerman, dan Amerika
Serikat umunya sudah mencapai 99,0 persen.
Berdasarkan uraian tersebut pengusul ingin
membuat sebuah program bernama “Super Thinker Board” yang akan membantu mewadahi
pemikiran kritis dan kreatif mahasiswa dalam hal menulis. Dengan ini mahasiswa
yang biasanya merupakan para pengusul pemula tak akan takut dan dapat dengan mudah
menyuarakan pendapatnya tentang topik pembicaraan.
Sebagai media belajar menulis,
kesempurnaan tulisan bukan menjadi syarat, karena hasil tulisan akan diedit
atau disempurnakan oleh tim. Setiap mahasiswa diharapkan menyumbang setidaknya maksimal
seratus kata. Maka bisa disimpulkan setiap harinya STB akan mewadahi banyak opini
yang berbeda-beda. Dengan promosi dan bentuk
tampilan yang menarik, pengusul optimis bahwa program ini akan berhasil dalam menggali
keinginan mahasiswa untuk menulis opini mereka.
C. PERUMUSAN MASALAH
1.
Rendahnya kemauan
dan kemampuan mahasiswa untuk menuangkan opini, kritik dan saran dalam bentuk
tulisan untuk dipublikasikan.
2.
Tidak
adanya sarana yang menarik dan mudah dalam mengapresiasikan opini tertulis mahasiswa.
3.
Sejauh
mana kemampuan menulis mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
4.
Apakah
Super Thinker Board dapat membantu kemampuan menulis mahasiswa.
D.
TUJUAN PROGRAM
1.
Memberikan
dorongan kepada mahasiswa agar memiliki kemauan dan kemampuan untuk berpikir kritis
dan kreatif menggunakan Super Thinker Board.
2.
Menyediakan
sarana yang mudah dan sederhana sebagai
stimulus mahasiswa untuk menuliskan opini mereka.
3.
Mendapat
gambaran sejauh mana kemampuan menulis mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
4.
Mendapatkan
gambaran kegunaan Super Thinker Board khususnya dalam membantu mahasiswa untuk lebih
rajin menulis dan melakukan kegiatan yang bersifat kepengusulan.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran
yang diharapkan dari penelitian ini adalah Super Thinker Board sebagai sarana
yang berguna untuk meningkatkan kreatifitas dan kualitas menulis dan hasil
tulisan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pengusul juga
sangat mengharapkan dengan penelitian ini, akan membangun pola pikir baru
mahasiswa untuk dapat lebih terbuka dan aktif dalam mengutarakan apresiasinya
didepan umum melalui tulisan.
Lebih luasnya pengusul berharap Super Thinker Board dapat
membantu memunculkan potensi menulis yang telah ada pada setiap diri manusia
dan kepada setiap mahasiswa agar setiap kali menuliskan sesuatu maka di dalam
dirinya diharapkan berkembang hal-hal positif yang membuat dirinya semakin
lebih baik. Kegiatan menulis akhirnya tidak sekedar untuk berekspresi atau
mengabarkan kepada para pembaca bahwa ada sesuatu yang baru yang ingin
ditemukan dan ingin dikomunikasikan, melainkan juga ada yang bermanfaat bagi
perkembangan diri-khususnya untuk mengenali diri.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
Manfaat yang diharapkan dari terlaksananya program ini adalah:
1.
Bagi
pemerintah:
·
Memberikan
informasi mengenai tema-tema diskusi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan
kemauan mahasiswa dalam bidang kepengusulan yang nantinya dapat memunculkan sifat
kritis dalam menanggapi keadaan negara.
·
Membantu
menggalakkan program menulis untuk menunjang keberhasilan program wajib
Publikasi
Jurnal
bagi mahasiswa.
·
Membentuk
generasi muda yang menghasilkan banyak karya yang diakui dunia.
2.
Bagi
Universitas:
·
Membantu
pihak universitas mensosialisasikan anti-plagiarisme.
·
Menyediakan
media bagi mahasiswanya untuk mengekspresikan opininya.
·
Memberikan
solusi pada mahasiswa yang sebelumnya tidak menyukai bidang kepengusulan.
·
Meminimalisir
terjadinya demo anarkis mahasiswa lewat papan apresiasi opini.
3.
Bagi
mahasiswa:
·
Sebagai
sarana pembelajaran untuk melatih ketrampilan menulis.
·
Mengembangkan
kemampuan menulis baik bagi mahasiswa sebagai objek maupun pengelola sebagai subjek.
·
Melatih sifat
kritis mahasiswa sebagai seorang akademisi.
·
Sebagai
sarana untuk menuangkan opini.
G.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Makna Menulis
Menurut
Efendi (2010) menulis adalah salah satu tahapan belajar yang sangat penting
bagi peningkat akan kreativitas siswa dan menumbuhkan daya analisanya. Sistem
pengujian yang semuanya pilihan ganda dapat menumpulkan kreativitas dan analisa
siswa. Semuanya disandarkan kepada kemampuan hafalan, yang itu tidak lama
bertahan di kepala. Tidak heran jika kemampuan daya saing SDM lulusan perguruan
tinggi di negeri ini sangat rendah.
Mahasiswa
Universitas Negeri Malang sebagai calon pengajar masa depan dituntut untuk
mempunyai kemampuan menulis. Banyak hal yang mendasari, mengapa para pahlawan
tanpa tanda jasa harus menulis. Pertama, tuntutan profesi. UU Guru dan Dosen No.
14/2005 pasal 8 menyebutkan, guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 10 UU Guru dan
Dosen tersebut juga menegaskan, kompetensi dimaksud meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Nah, menulis merupakan salah satu kemampuan yang nantinya akan
mendukung lahirnya guru yang professional (Deni, 2011).
Dalam
kenyataan sehari-hari, kemampuan dan
perolehan setiap manusia tidak terlalu sama. Ada
yang berkemampuan luar biasa, ada yang diatas rata-rata ada yang biasa-biasa
saja, dan ada yang di bawah rata-rata. Para tokoh ilmu psikologilah yang
menemukan bahwa hal itu dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan manusia yang
beraneka ragam. Howard Gardner, profesor imu pendidikan Universitas Hardvard
memberikan pengertian kecerdasan dengan menunjukkan 7 bentuk kecerdasan
manusia: linguistik, kinstetik, spasial, logikal-matematikal,
musikal, interpersonal, dan intrapersonal. Kemudian ia menambahkan 1 lagi
yaitu naturalis. Kecerdasan bentuk lain juga ditemukan oleh Paul Stolz pada
tahun 1997 yaitu Adversity Quotion atau kecerdasan untuk mengatasi hambatan.
Setelah AQ muncul lagi kecerdasan spiritual atau spiritual intelligence (SI).
Dimensi ini menegaskan tesis bahwa dimensi manusia tidak semata-mata badaniyah,
tapi juga rohaniyah agar manusia menjadi seimbang.
Putra
(2008) menjabarkan dalam bahwa berpikir (thinking),
menulis (writing), dan bisnis (business)
adalah tiga aspek yang tidak dapat dipisahkan. Apakah hanya menulis untuk blog,
menulis utuk bisnis, utuk tujuan akademik, menulis e-mail atau surat. Saat
seseorang menulis maka disaat itu pula dia bisa memvisualisasikan ide-ide
cemerlang yang ada pada dirinya. Namun
ketika aktifitas ini tidak menjadi bagian hidupnya yang terjadi adalah
terbuangnya ide-ide cemerlang yang dia miliki (Zakaria, 2012).
2. Super Thinker Board
Mahasiswa
sebagai remaja mempunyai kemampuan untuk memberikan argumentasi, ide-ide, dan
telah dapat melakukan penalaran. Piaget dalam teorinya mengatakan bahwa mereka
sadar dan kritis terhadap penalarannya sendiri, dapat menampilkan pemikiran
reflektif atas proses pemecahan masalah dan memeriksa kesimpulan-kesimpulan
dengan memeriksa sumber-sumber. Salah satu cara untuk mengembangkan kognitif
remaja adalah dengan meminta mereka menulis argument atau pendapat-pendapat
mereka.
Super Thinker Board adalah cara awal untuk membangun
kenyamanan dalam menulis. Seperti
tekhnik Elbow (1998) lebih menekankan bagaimana seorang penulis dapat meraih
kenyamanan terlebih dahulu ketika ingin memulai kegiatan menulis. Kenyamanan
menulis sangat penting untuk diraih di awal sebelum seorang penulis berhasil
mengeluarkan ide-ide hebatnya.
Super Thinker Board tidak mengharuskan pengusul pemula untuk menulis sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Ketika orang
boleh menulis sebebas mungkin, tanpa rasa takut, tanpa kungkungan aturan-aturan
baku, lahirlah manusia-manusia baru. Banyak hal yang selama ini terpendam dalam
diri orang kelihatan terpancar begitu dituangkan dalam tulisan (Lutfie, 2012). Bukan karena persoalan bahasa tidak penting, namun menurut
Psikolog Pennebaker yang meneliti mengenai kaitan menulis dengan kesehatan,
bahwa menulis dapat dilakukan siapa saja tanpa kemudian harus terjebak lebih
dahulu dengan persoalan, misalnya, penyusunan kata yang baik dan benar. Hal ini
dimaksudkan agar ketika mengawali menuliskan sesuatu maka mahasiswa dapat
benar-benar mengeluarkan seluruh totalitas
dirinya di atas kertas.
H.
METODE
PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan membuat sebuah alat baru yang
digunakan untuk menarik minat menulis mahasiswa. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan
menulis mahasiswa dapat dilihat dengan melihat hasil artikel yang akan
dipublikasikan setiap harinya. Dalam akhir penelitian akan diadakan wawancara
terhadap subjek penelitian, dan akan dilihat efektifitas Super Thinker Board
terhadap kreatifitas dan kualitas menulis mahasiswa. Pengusul juga
bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis untuk mengetahui jumlah
mahasiswa yang telah menghasilkan karya ini sebelum dan setelah program ini
diadakan.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di gedung kuliah Fakultas Sastra
UM pada tanggal 3 September 2012 sampai dengan 30 November 2012
3.
Subjek
Penelitian
Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Alat dan Bahan
a. Strerofoam
b. Kertas HVS
c. Pita
d. Pin
e. Double tape
f. Kertas lipat
g. Toples
h. Alat Tulis
Kantor (ATK)
i. Cat Poster
5. Tahap Pelaksanaan
a. Perijinan
Meminta ijin
kepada Fakultas menggunakan gedung D7 dan D8 sebagai tempat penelitian. Penentuan
lokasi peletakan Super Thinker Board.
a.
Pembuatan
Super Thinker Board
Papan terbuat dari stereofoam. Papan dibagi menjadi 2
bagian. Bagian pertama sebagai wadah opini mahasiswa sedangkan bagian kedua
merupakan resume dari opini mahasiswa.
b.
Penentuan
topik
Topik ditentukan oleh redaksi namun mahasiswa boleh
memberikan saran untuk dipertimbangkan.
Bagi yang ingin topiknya diterbitkan di STB dapat menuliskannya di kotak Topik
yang disediakan disamping papan STB. Topik berisi masalah aktual yang terjadi
di masyarakat umum dan masyarakat universitas. Topik ini akan diganti selama 2
hari sekali.
c.
Pemajangan
Super Thinker Board
Hal ini dilakukan
dengan memajang STB untuk pertama kalinya ditempat penelitian, yaitu gedung kuliah
Fakultas Sastra D7 dan D8. Untuk menarik minat mahasiswa, disebarkan leavelet yang berkaitan untuk mempromosikan
STB. Diharapkan dari publikasi yang meriah, mahasiswa akan tertarik untuk menulis
opininya, minimal berisi 100 kata.
d.
Pengeditan
opini-opini
Dilakukan oleh
editor STB. Proses pengeditan selama 1 jam, setelah pengumpulan opini yang
berlangsung selama jam kuliah yaitu pukul 07.00-17.00 WIB.
e.
Publikasi
artikel editan
Artikel hasil edit akan ditempel keesokan harinya.
g.
Penelitian
Setelah tiga bulan
penerapan STB, pengusul akan meneliti mengenai perkembangan subyek penelitian (mahasiswa),
berhasil atau tidaknya penelitian dan jenis topik
yang paling banyak diminati oleh mahasiswa.
h.
Laporan
Laporan
hasil penelitian berupa laporan akhir dan artikel hasil menulis mahasiswa.
I.
JADWAL KEGIATAN
PROGRAM
No.
|
Kegiatan
|
September
(minggu ke-)
|
Oktober
(minggu ke-)
|
November
(minggu ke-)
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Perijinan
|
√
|
|||||||||||||
2.
|
Pembuatan
Papan
|
√
|
√
|
||||||||||||
3.
|
Penentuan
Topik
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||||
4.
|
Pemajangan STB
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||||
5.
|
Pengeditan
Opini
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||||
6.
|
Publikasi
Artikel
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||||
7.
|
Penelitian
|
√
|
√
|
||||||||||||
8.
|
Laporan
|
√
|
|||||||||||||
J.
NAMA
DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
1.
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap
: Nona Elana Kristiana
NIM
: 110241416017
Angkatan
: 2011
Fakultas/Program
Studi : Sastra/ S1 Pend. Bahasa Jerman
Perguruan
Tinggi
: Universitas Negeri Malang
WaktuPelaksana
PKM : 3 jam/hari
2.
Anggota Pelaksana
NamaLengkap
: Tsalis Mar’atus Sholikhah
NIM
: 110241416026
Angkatan
: 2011
Fakultas/Program
Studi : Sastra/ S1 Pend. Bahasa Jerman
Perguruan
Tinggi : Universitas Negeri Malang
WaktuPelaksana
PKM : 3 jam/hari
3.
Anggota Pelaksana
NamaLengkap : Lidya Devega Slamet
NIM : 100211403868
Angkatan : 2010
Fakultas/Program
Studi : Sastra/ S1 Pend. Bahasa Indonesia & Daerah
PerguruanTinggi : Universitas Negeri
Malang
Waktu Pelaksanaan
PKM : 3 jam/hari
K. BIAYA
Rincian
|
Unit
|
Satuan
|
Harga
Satuan
|
Total
|
Bahan
|
||||
1.
Sterofoam
|
12
|
Lembar
|
Rp 11.000
|
Rp 132.000
|
2.
Kertas
HVS
|
1
|
Rim
|
Rp 29.500
|
Rp 29.500
|
3.
Pita
|
2
|
Rol
|
Rp 5.000
|
Rp 10.000
|
4.
Double
Tape
|
5
|
Buah
|
Rp 6.500
|
Rp 32.500
|
5.
KertasLipat
|
10
|
Pack
|
Rp 12.000
|
Rp 120.000
|
6.
Cat
Poster
|
1
|
Set
|
Rp 204.000
|
Rp 204.000
|
7.
Glitter
|
10
|
Pack
|
Rp 4.000
|
Rp 40.000
|
Alat
|
||||
1.
Kuas
|
3
|
Buah
|
Rp7.000
|
Rp 21.000
|
2.
ATK
|
-
|
-
|
Rp -
|
Rp 149.500
|
3.
Toples
|
6
|
Buah
|
Rp 6.000
|
Rp 36.000
|
4.
Pin
|
7
|
Pack
|
Rp 5.000
|
Rp 35.000
|
Lain-lain
|
||||
Print danfotocopy
|
Rp 100.000
|
|||
Jumlah
|
Rp 910.000
|
L. DAFTAR
PUSTAKA
Abbas, Ersis Warmansyah. 2007. Menulis Sangat Mudah.
Jakarta: Mata Katulistiwa
Efendi, Joni Lis. 2010. Mengapa
Anak Muda Jaman Sekarang Tidak Bisa Menulis?. http://www.goodreads.com/topic/show/441563-mengapa-anak-muda-jaman-sekarang-tidak-bisa-menulis.
Hernowo.
2003. Quantum of Writing. Bandung: Mizan Learning Center.
0 komentar:
Posting Komentar