Sabtu, 22 Desember 2012

Hari Ibu

0 komentar
Bahaz Ibnu Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kepada siapa aku berbuat kebaikan?. Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: “Ayahmu, lalu yang lebih dekat, kemudian yang lebih dekat.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Kemarin, tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu. Bagi saya, ibu adalah orang yang paling berharga di dunia ini. Tanpa dia kita tak akan terlahir, tumbuh dan menjadi sosok dewasa seperti sekarang. Tidak hanya di islam, masyarakat dunia pun sepakat akan jasa besar seorang 'ibu' hingga membuat sebuah hari perayaan untuknya.

 Namun alangkah lebih baiknya jika kita merayakan hari ibu tidak hanya tanggal tertentu saja, melainkan setiap hari. Entah itu sekedar mengirim sms atau menelfon untuk bertanya kabar. Kesibukan kita sebagai pelajar atau mahasiswa tentu amat menyita waktu dan perhatian kita, ketimbang sekedar mengirim sms. Percaya lah, saya telah mengalaminya sendiri. Bahwa amat besar pengaruh doa ibu, ketika kita mengucapkan cinta atau meminta doa beliau. Kepada siapa lagi kita meminta dukungan? Seorang ibu, yang meskipun nun jauh disana, pasti akan mendukung apa saja yang kita inginkan, demi keberhasilan kita.

Mama. Saya biasa memanggilnya dengan nama itu. Ya, saya jadi teringat almarhumah mama saya. Yang dengan seluruh tenaganya merawat saya yang di dalam kandungan, yang melahirkan saya. Beliau meninggal sekitar tujuh tahun lalu. Beliau orang yang ceria dan sabar, dan saya yakin pasti, tawa saya, senyum saya, cara jalan saya, selera saya, adalah cerminan dirinya. Meskipun, saya akui kami tidak begitu dekat karena saya diasuh dengan mama yang lain. Sampai umur 19 tahun ini, saya sadar. Ya Allah, ternyata saya dan mama tidak begitu dekat. Jika beliau masih ada, banyak sekali pertanyaan dan cerita yang ingin saya katakan. Kenangan yang tersisa sekarang adalah, ketika saya tidur didada beliau,  ketika dengan lembut beliau membersihkan kedua telinga saya (waktu itu saya merajuk dan memaksa:')), ketika ayah memarahinya saat membubuhkan saos tomat kebanyakan ke mangkok baksonya, ketika saya menemaninya mengetik puisi di kamar (yang ternyata itu adalah puisi terakhir), atau ketika dia tertawa ketika kami menonton telivisi bersama. Atau mungkin , saya akan bertanya, ma, apakah sewaktu remaja dulu kau juga penggemar musik pop?apa reaksimu ketika bertemu laki-laki yang kau cintai? bagaimana rasanya memutuskan untuk menikah dengan ayah? apakah kau juga suka sepatu kets? apakah kau juga suka menulis puisi cengeng?apakah kau juga suka marah tanpa sebab? apakah kau pernah merasa minder dengan tinggi badan maupun penampilanmu? dan lain-lain dan lain lain.

Banyak banyak sekali yang ingin saya tanyakan pada beliau.

Dan masih ada sosok mama yang amat saya cintai di dunia ini. Mama yang merawat saya 18 tahun terakhir. Ketegarannya dan kekuatan yang beliau miliki, ketika kami mengalami tahun-tahun berat bersama. Hingga saat ini, yang masih setia mendengarkan curahan hati, yang menasehati saya, yang memeluk saya ketika saya rindu rumah, yang memarahi saya dengan omelan khasnya, atau humor konyolnya, dan protesnya ketika saya menegur beliau untuk hal-hal kecil.

Allah mengaruniakan dua sosok berarti ini di kehidupan saya. Dan saya berterimakasih sekali akan hal itu. Mereka berdua benar-benar ibu yang berharga. Saya tau, tidak ada seseorang yang sempurna di dunia ini, pun orang tua kita. Kekurangan maupun kelebihan yang ada alangkah baiknya jika kita bisa saling melengkapi, saling menghargai.

Semoga senantiasa di ridhoi olehNya, diberi kesehatan dan di lancarkan rejekinya.

Dan, semoga kelak saya diberi kesempatan untuk menjadi seorang ibu yang baik. Bagaimanapun, menjadi seorang ibu adalah kedudukan yang terhormat bagi seorang wanita. Di tangan seorang ibulah takdir sebuah negara dan peradaban. So, ada ataupun tiadanya dia, tetaplah muliakan dan hormati ia. :)

Akhir bahagia

0 komentar
Kemarin ada seorang teman yang tiba-tiba mengirim saya sms ini: " Jika sekarang waktu terakhirmu, apa yang ingin kamu omongin ke aku bray?"

Malam itu saya sedang mengikuti sebuah diklat kepenulisan di kota Batu. Sedikit bingung dengan smsnya yang tiba-tiba seperti itu. Saya merenung lima menit, kemudian mulai mengetik balasan (untuk yang ini hanya konsumsi pribadi.hehe). Setelah membalas, saya kembali berkonsentrasi dengan kegiatan diklat.

Namun pagi tadi, saya baca kembali sms itu dan ada hal yang menggelitik saya.
Bagaimana jika seperti itu? (naudzubillah. semoga diberi umur panjang untuk lebih mempersiapkan diri)
Sungguh hidup ini bisa jadi demikian singkat adanya. Kita tidak tahu tentang waktu itu, kapan, dimana dan bagaimana. Semagai muslim kita tentu berharap kematian dalam khusnul khatimah, keadaan iman dan islam. :)
Saya sadar kadang masih suka malas belajar. Tapi tak memungkiri bahwa semua ini hanya tentang proses dan proses. Bagaimana menjadi muslimah yang baik, menjauhi apa yang di larang-Nya dan mematuhi segala perintah-Nya.
Ketika saat itu tiba, semoga menjadi akhir bahagia untuk awal yang bahagia selamanyaa. AMIN

Kamis, 13 Desember 2012

For you, Yah

0 komentar

"Aku dengar malaikat keciku menangis di atas sajadahnya
Aku dengar malaikat kecilku,rindu pelukanku dan topangan kuat dari tanganku,
Tapi dia tak mau bicara, karena takut mengganggu ketentramanku.
Ayah sayang kamu ona
Jangan pernah takut untuk berkeluh, ada dan tidak ada,
Ayah mau kau meminta dan berbicara
Karena ayah adalah milikmu seperti ona milik ayah"

:')
Aku mencintaimu yah, layaknya larik kata-kata indah dalam setiap puisimu
 layaknya rasa rindu yang selalu sesak harapkan pelukan hangatmu

Mungkin pijakan kita tak selamanya sama.
 Mungkin Tuhan beri kita semua ini untuk mencari dan terus mencari
Apa yang Dia tetapkan, apa yang Dia inginkan

Terimakasih atas 
keindahan yang kau berikan
kesempatan dan hidup yang kau usahakan untuk kami 

Maaf jika
aku terlalu sering melambung jauh dengan sayapku sendiri
terlalu sibuk mengeluh akan kata 'mengapa' yang kita miliki selama ini
terlau lelah bahkan hanya untuk bercerita

Kau tahu yah, entah apa yang terjadi jika bukan kau yang menjadi ayah dari seorang aku
Aku menyayangimu apa adanya
Ijinkan malaikat kecilmu ini terbang dan gapai mimpi-mimpi yang
amat kau cintai
Ijinkan sayap kecilku merengkuh setiap tempat yang ingin kau capai

Aku tahu, tanpamu aku tak berarti apa-apa :')
 

Leben Notizen Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template