Senin, 18 Juni 2012

PKM pertamakuh :')


HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1.      Judul Kegiatan                      :Penggunaan Super Thinker Board sebagai Stimulus untuk Membantu Kemampuan Menulis Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
2.      Bidang Kegiatan                   : PKMP
3.      Bidang Ilmu                          :Humaniora
4.      Ketua Pelaksanaan Kegiatan :
a.NamaLengkap                      : Nona Elana Kristiana
b.         NIM                                 : 110241416017
c.         Jurusan                             :Sastra Jerman
d.        Universitas                       :Universitas Negeri Malang
e.         Alamat rumah/No HP     : Jln.Stasiun Prajekan
                                           Bondowoso/0857XXXXXXXX
f.          Alamat email                   : nona.elana@yahoo.co.id
5.      Anggota Pelaksana Kegiatan        : 2 orang
6.      Dosen Pembimbing               :
a.       NamaLengkap                 : Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd.,M.Pd.
b.      NIP                                  : NIP.19700801 2003 12 2 001
7.      Biaya Kegiatan Total DIKTI: Rp 910.000,00
8.      Jangka Waktu Pelaksanaan   : 3 bulan
Malang, 15 Juni 2012
Menyetujui,
Pembantu Rektor bid. Kemahasiswaan                       Dosen Pendamping


Prof. Dr. H. Moh. Ainin, M.Pd                   Dewi Kartika Ardiyani S.Pd.,M.Pd.
NIP. 1960XXXXXXXXXX                       NIP.19700XXXXXXXXX

Ketua Pelaksana Kegiatan

Nona Elana Kristiana
                                                  NIM. 110XXXXX



A.  JUDUL PROGRAM

              Penggunaan Super Thinker Board sebagai Stimulus untuk Membantu Kemampuan Menulis Mahasiswa di Lingkungan Kampus.


B.  LATAR BELAKANG

              Bidang kepenulisan merupakan salah satu aspek kehiduan yang dibutuhkan, bahkan menulis diakui sebagai profesi yang cukup menjanjikan (Pras, 2012). Di lingkungan mahasiswa menulis disarankan menjadi sarana yang bisa mengembangkan pola kreatifitas dan sikap kritis untuk mengasah kemampuan menganalisis yang mendalam baik dalam perkuliahan maupun kehidupan sosialnya.
         Banyak kalangan juga mengakui bahwa kemampuan menulis merupakan salah satu wujud dari intelektual suatu bangsa. Namun ironisnya,  sejumlah 84% (168 juta dari 200 juta) penduduk Indonesia bukan merupakan buta huruf, namun di Indonesia hanya terbit 12 buku untuk setiap satu juta penduduk pertahun. Ini jauh di bawah rata-rata negara berkembang lainnya yang mampu menerbitkan 55 buku untuk satu juta penduduknya pertahun atau di negara maju yang mencapai 513 buku untuk setiap satu juta penduduknya pertahun (Alwasilah, 2000). Pengusulan di internet oleh mahsiswa Indonesia sendiri terbilang culup rendah. Sampai akhir semester ganjil 2011-2012 kurang dari 400 mahasiswa yang memiliki web-blog edukasi, 161 mahasiswa menjadi Kompasioner aktif, dan baru beberapa orang yang menulis artikel dan menjadi kontributor di Wikipedia.
         Aktifitas menulis sendiri memang tidak bisa dipisahkan dengan aktifitas membaca. Keduanya saling mendukung untuk bisa menghasilkan sesuatu tulisan yang berbobot. Tanpa bacaan yang berkualitas seseorang tidak akan bisa menulis sesuatu yang bermakna. Jika ada pepatah you are what you eat, hal itu bisa diganti dengan you are what you read  (Ben, 2011).
         Mengutip laporan Bank Dunia Nomor 16369-IND, dan studi IEA (International Association for the Evaluation of Education Achicievement) di Asia Timur, tingkat terendah membaca dipegang oleh negara Indonesia dengan skor 51,7, di bawah Filipina (skor 52,6), Thailand ( skor 65,1), Singapura (skor 74,0), dan Hongkong  (skor 75,5). Bukan itu saja, kemampuan orang Indonesia dalam menguasai bahan bacaan juga rendah, hanya 30 persen. United Nations Development Programme menyebutkan dalam Human Report 2000, bahwa angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen. Sedangkan Malaysia sudah mencapai 86,4 persen, dan negara-negara maju seperti Jepang, Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat umunya sudah mencapai 99,0 persen.
         Berdasarkan uraian tersebut pengusul ingin membuat sebuah program bernama “Super Thinker Board” yang akan membantu mewadahi pemikiran kritis dan kreatif mahasiswa dalam hal menulis. Dengan ini mahasiswa yang biasanya merupakan para pengusul pemula tak akan takut dan dapat dengan mudah menyuarakan pendapatnya tentang topik pembicaraan.  
         Sebagai media belajar menulis, kesempurnaan tulisan bukan menjadi syarat, karena hasil tulisan akan diedit atau disempurnakan oleh tim. Setiap mahasiswa diharapkan menyumbang setidaknya maksimal seratus kata. Maka bisa disimpulkan setiap harinya STB akan mewadahi banyak opini yang berbeda-beda.  Dengan promosi dan bentuk tampilan yang menarik, pengusul optimis bahwa program ini akan berhasil dalam menggali keinginan mahasiswa untuk menulis opini mereka.

C.  PERUMUSAN MASALAH

1.      Rendahnya kemauan dan kemampuan mahasiswa untuk menuangkan opini, kritik dan saran dalam bentuk tulisan untuk dipublikasikan.
2.      Tidak adanya sarana yang menarik dan mudah dalam mengapresiasikan opini tertulis mahasiswa.
3.      Sejauh mana kemampuan menulis mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
4.      Apakah Super Thinker Board dapat membantu kemampuan menulis mahasiswa.

D.  TUJUAN PROGRAM

1.      Memberikan dorongan kepada mahasiswa agar memiliki kemauan dan kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif menggunakan Super Thinker Board.
2.      Menyediakan sarana yang mudah dan sederhana sebagai stimulus  mahasiswa untuk menuliskan opini mereka.
3.      Mendapat gambaran sejauh mana kemampuan menulis mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
4.      Mendapatkan gambaran kegunaan Super Thinker Board khususnya dalam membantu mahasiswa untuk lebih rajin menulis dan melakukan kegiatan yang bersifat kepengusulan.

E.        LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah Super Thinker Board sebagai sarana yang berguna untuk meningkatkan kreatifitas dan kualitas menulis dan hasil tulisan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pengusul juga sangat mengharapkan dengan penelitian ini, akan membangun pola pikir baru mahasiswa untuk dapat lebih terbuka dan aktif dalam mengutarakan apresiasinya didepan umum melalui tulisan.  
Lebih luasnya pengusul berharap Super Thinker Board dapat membantu memunculkan potensi menulis yang telah ada pada setiap diri manusia dan kepada setiap mahasiswa agar setiap kali menuliskan sesuatu maka di dalam dirinya diharapkan berkembang hal-hal positif yang membuat dirinya semakin lebih baik. Kegiatan menulis akhirnya tidak sekedar untuk berekspresi atau mengabarkan kepada para pembaca bahwa ada sesuatu yang baru yang ingin ditemukan dan ingin dikomunikasikan, melainkan juga ada yang bermanfaat bagi perkembangan diri-khususnya untuk mengenali diri.

F.   KEGUNAAN PROGRAM
Manfaat yang diharapkan dari terlaksananya program ini adalah:
1.      Bagi pemerintah:
·         Memberikan informasi mengenai tema-tema diskusi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan kemauan mahasiswa dalam bidang kepengusulan yang nantinya dapat memunculkan sifat kritis dalam menanggapi keadaan negara.
·         Membantu menggalakkan program menulis untuk menunjang keberhasilan program wajib Publikasi Jurnal bagi mahasiswa.
·         Membentuk generasi muda yang menghasilkan banyak karya yang diakui dunia.
2.      Bagi Universitas:
·           Membantu pihak universitas mensosialisasikan anti-plagiarisme.
·           Menyediakan media bagi mahasiswanya untuk mengekspresikan opininya.
·           Memberikan solusi pada mahasiswa yang sebelumnya tidak menyukai bidang kepengusulan.
·           Meminimalisir terjadinya demo anarkis mahasiswa lewat papan apresiasi opini.
3.      Bagi mahasiswa:
·         Sebagai sarana pembelajaran untuk melatih ketrampilan menulis.
·         Mengembangkan kemampuan menulis baik bagi mahasiswa sebagai objek maupun pengelola sebagai subjek.
·         Melatih sifat kritis mahasiswa sebagai seorang akademisi.
·         Sebagai sarana untuk menuangkan opini.

G.  TINJAUAN PUSTAKA

1.    Makna Menulis
Menurut Efendi (2010) menulis adalah salah satu tahapan belajar yang sangat penting bagi peningkat akan kreativitas siswa dan menumbuhkan daya analisanya. Sistem pengujian yang semuanya pilihan ganda dapat menumpulkan kreativitas dan analisa siswa. Semuanya disandarkan kepada kemampuan hafalan, yang itu tidak lama bertahan di kepala. Tidak heran jika kemampuan daya saing SDM lulusan perguruan tinggi di negeri ini sangat rendah.
Mahasiswa Universitas Negeri Malang sebagai calon pengajar masa depan dituntut untuk mempunyai kemampuan menulis. Banyak hal yang mendasari, mengapa para pahlawan tanpa tanda jasa harus menulis. Pertama, tuntutan profesi. UU Guru dan Dosen No. 14/2005 pasal 8 menyebutkan, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 10 UU Guru dan Dosen tersebut juga menegaskan, kompetensi dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Nah, menulis merupakan salah satu kemampuan yang nantinya akan mendukung lahirnya guru yang professional (Deni, 2011).
Dalam kenyataan sehari-hari, kemampuan dan perolehan setiap manusia tidak terlalu sama. Ada yang berkemampuan luar biasa, ada yang diatas rata-rata ada yang biasa-biasa saja, dan ada yang di bawah rata-rata. Para tokoh ilmu psikologilah yang menemukan bahwa hal itu dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan manusia yang beraneka ragam. Howard Gardner, profesor imu pendidikan Universitas Hardvard memberikan pengertian kecerdasan dengan menunjukkan 7 bentuk kecerdasan manusia: linguistik, kinstetik, spasial, logikal-matematikal, musikal, interpersonal, dan intrapersonal. Kemudian ia menambahkan 1 lagi yaitu naturalis. Kecerdasan bentuk lain juga ditemukan oleh Paul Stolz pada tahun 1997 yaitu Adversity Quotion atau kecerdasan untuk mengatasi hambatan. Setelah AQ muncul lagi kecerdasan spiritual atau spiritual intelligence (SI). Dimensi ini menegaskan tesis bahwa dimensi manusia tidak semata-mata badaniyah, tapi juga rohaniyah agar manusia menjadi seimbang.
Putra (2008) menjabarkan dalam bahwa berpikir (thinking), menulis  (writing), dan bisnis (business) adalah tiga aspek yang tidak dapat dipisahkan. Apakah hanya menulis untuk blog, menulis utuk bisnis, utuk tujuan akademik, menulis e-mail atau surat. Saat seseorang menulis maka disaat itu pula dia bisa memvisualisasikan ide-ide cemerlang yang ada pada dirinya.  Namun ketika aktifitas ini tidak menjadi bagian hidupnya yang terjadi adalah terbuangnya ide-ide cemerlang yang dia miliki (Zakaria, 2012).
2. Super Thinker Board
Mahasiswa sebagai remaja mempunyai kemampuan untuk memberikan argumentasi, ide-ide, dan telah dapat melakukan penalaran. Piaget dalam teorinya mengatakan bahwa mereka sadar dan kritis terhadap penalarannya sendiri, dapat menampilkan pemikiran reflektif atas proses pemecahan masalah dan memeriksa kesimpulan-kesimpulan dengan memeriksa sumber-sumber. Salah satu cara untuk mengembangkan kognitif remaja adalah dengan meminta mereka menulis argument atau pendapat-pendapat mereka.
Super Thinker Board adalah cara awal untuk membangun kenyamanan dalam menulis.  Seperti tekhnik Elbow (1998) lebih menekankan bagaimana seorang penulis dapat meraih kenyamanan terlebih dahulu ketika ingin memulai kegiatan menulis. Kenyamanan menulis sangat penting untuk diraih di awal sebelum seorang penulis berhasil mengeluarkan ide-ide hebatnya.
Super Thinker Board tidak mengharuskan pengusul pemula untuk menulis sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ketika orang boleh menulis sebebas mungkin, tanpa rasa takut, tanpa kungkungan aturan-aturan baku, lahirlah manusia-manusia baru. Banyak hal yang selama ini terpendam dalam diri orang kelihatan terpancar begitu dituangkan dalam tulisan (Lutfie, 2012). Bukan karena persoalan bahasa tidak penting, namun menurut Psikolog Pennebaker yang meneliti mengenai kaitan menulis dengan kesehatan, bahwa menulis dapat dilakukan siapa saja tanpa kemudian harus terjebak lebih dahulu dengan persoalan, misalnya, penyusunan kata yang baik dan benar. Hal ini dimaksudkan agar ketika mengawali menuliskan sesuatu maka mahasiswa dapat benar-benar mengeluarkan seluruh totalitas dirinya di atas kertas.

H.  METODE PENELITIAN
1.  Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan membuat sebuah alat baru yang digunakan untuk menarik minat menulis mahasiswa. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis mahasiswa dapat dilihat dengan melihat hasil artikel yang akan dipublikasikan setiap harinya. Dalam akhir penelitian akan diadakan wawancara terhadap subjek penelitian, dan akan dilihat efektifitas Super Thinker Board terhadap kreatifitas dan kualitas menulis mahasiswa. Pengusul juga bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang telah menghasilkan karya ini sebelum dan setelah program ini diadakan.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di gedung kuliah Fakultas Sastra UM pada tanggal 3 September 2012 sampai dengan 30 November 2012
3.    Subjek Penelitian

            Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Alat dan Bahan
a. Strerofoam
b. Kertas HVS
c. Pita
d. Pin
e. Double tape
f. Kertas lipat
g. Toples
h. Alat Tulis Kantor (ATK)
i. Cat Poster

5. Tahap Pelaksanaan
a. Perijinan
Meminta ijin kepada Fakultas menggunakan gedung D7 dan D8 sebagai tempat penelitian. Penentuan lokasi peletakan Super Thinker Board.
a.    Pembuatan Super Thinker Board
Papan terbuat dari stereofoam. Papan dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama sebagai wadah opini mahasiswa sedangkan bagian kedua merupakan resume dari opini mahasiswa.
b.    Penentuan topik
Topik ditentukan oleh redaksi namun mahasiswa boleh memberikan saran  untuk dipertimbangkan. Bagi yang ingin topiknya diterbitkan di STB dapat menuliskannya di kotak Topik yang disediakan disamping papan STB. Topik berisi masalah aktual yang terjadi di masyarakat umum dan masyarakat universitas. Topik ini akan diganti selama 2 hari sekali.
c.    Pemajangan Super Thinker Board
Hal ini dilakukan dengan memajang STB untuk pertama kalinya ditempat penelitian, yaitu gedung kuliah Fakultas Sastra D7 dan D8. Untuk menarik minat mahasiswa, disebarkan leavelet yang berkaitan untuk mempromosikan STB. Diharapkan dari publikasi yang meriah, mahasiswa akan tertarik untuk menulis opininya, minimal berisi 100 kata.
d.   Pengeditan opini-opini
Dilakukan oleh editor STB. Proses pengeditan selama 1 jam, setelah pengumpulan opini yang berlangsung selama jam kuliah yaitu pukul 07.00-17.00 WIB.
e.    Publikasi artikel editan
Artikel hasil edit akan ditempel keesokan harinya.
g.    Penelitian
Setelah tiga bulan penerapan STB, pengusul akan meneliti mengenai perkembangan subyek penelitian (mahasiswa), berhasil atau tidaknya penelitian dan jenis topik yang paling banyak diminati oleh mahasiswa.
h.    Laporan
Laporan hasil penelitian berupa laporan akhir dan artikel hasil menulis mahasiswa.


I.     JADWAL KEGIATAN PROGRAM

No.
Kegiatan
September
(minggu ke-)
Oktober
(minggu ke-)
November
(minggu ke-)
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1.
Perijinan












2.
Pembuatan Papan











3.
Penentuan Topik






4.
Pemajangan STB






5.
Pengeditan Opini






6.
Publikasi Artikel






7.
Penelitian











8.
Laporan































J.    NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
1.    Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap                              : Nona Elana Kristiana
NIM                                              : 110241416017
Angkatan                                      : 2011
Fakultas/Program Studi                : Sastra/ S1 Pend. Bahasa Jerman
Perguruan Tinggi                           : Universitas Negeri Malang
WaktuPelaksana PKM                  : 3 jam/hari
2.    Anggota Pelaksana
NamaLengkap                               : Tsalis Mar’atus Sholikhah
NIM                                              : 110241416026
Angkatan                                       : 2011
Fakultas/Program Studi                 : Sastra/ S1 Pend. Bahasa Jerman
Perguruan Tinggi                           : Universitas Negeri Malang
WaktuPelaksana PKM                  : 3 jam/hari

3.    Anggota Pelaksana
NamaLengkap                               : Lidya Devega Slamet
NIM                                              : 100211403868
Angkatan                                       : 2010
Fakultas/Program Studi                 : Sastra/ S1 Pend. Bahasa Indonesia & Daerah
PerguruanTinggi                            : Universitas Negeri Malang
Waktu Pelaksanaan PKM             : 3 jam/hari


K.  BIAYA

Rincian
Unit
Satuan
Harga Satuan
Total
Bahan
1.      Sterofoam
12
Lembar
Rp 11.000
Rp 132.000
2.      Kertas HVS
1
Rim
Rp 29.500
Rp 29.500
3.      Pita
2
Rol
Rp 5.000
Rp 10.000
4.      Double Tape
5
Buah
Rp 6.500
Rp 32.500
5.      KertasLipat
10
Pack
Rp 12.000
Rp 120.000
6.      Cat Poster
1
Set
Rp 204.000
Rp 204.000
7.      Glitter
10
Pack
Rp 4.000
Rp 40.000
Alat
1.      Kuas
3
Buah
Rp7.000
Rp 21.000
2.      ATK
-
-
Rp -
Rp 149.500
3.      Toples
6
Buah
Rp 6.000
Rp 36.000
4.      Pin
7
Pack
Rp 5.000
Rp 35.000
Lain-lain
Print danfotocopy



Rp 100.000
Jumlah



Rp 910.000


L.  DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Ersis Warmansyah. 2007. Menulis Sangat Mudah. Jakarta: Mata Katulistiwa

Efendi, Joni Lis. 2010. Mengapa Anak Muda Jaman Sekarang Tidak Bisa Menulis?. http://www.goodreads.com/topic/show/441563-mengapa-anak-muda-jaman-sekarang-tidak-bisa-menulis.
Hernowo. 2003. Quantum of Writing. Bandung: Mizan Learning Center.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Leben Notizen Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template