Selasa, 03 Mei 2011

Keajaiban Sedekah

Bulan kemarin saya sempat ditawarin buat nulis artikel di majalah majelis infak di situbondo (LMI). "Temanya tentang sedekah dek, lebih bagus lagi kalo pengalaman sendiri", tutur senior saya. Ummh, okeh, saya mlai berpikir keras dan mencoba mengingat ingat kembali apa yang pernah saya alami... Dan akhirnya terbentuklah tulisan ini...

Hari itu pagi yang cerah. Tak sengaja saya bertemu dengan anak pak satpam sekolah. Umurnya kira-kira tujuh tahun. Dia memakai baju lusuh, habis bangun tidur dan terlihat sibuk memperbaiki mobil mainannya yang sederhana. Saya dekati adik itu dan dengan pelan bertanya, “Adik gak sekolah?”. Dengan muka polosnya dia menjawab, “ Saya sakit , mbak…”
Satu minggu selanjutnya saya bertemu dengan adik itu lagi, dia duduk di koridor sekolah memandang kakak-kakak yang sedang hilir mudik memasuki kelas. Saya hampiri dia, “ Adik gak sekolah lagi?”. Adik itu menggeleng,  lagi, “ Sakit ,mbak…”
Astaghfirullah, saya ingin menangis setelah mengerti apa yang telah terjadi. Betapa beruntungnya nasib saya bisa bersekolah tanpa beban untuk mencari uang sendiri. Yah, meskipun saya tahu ibu susah payah membesarkan saya sebagai orangtua tunggal. Sungguh ironi, dibalik hingar bingar sekolah yang saya tempati,masih ada seorang anak yang tidak dapat mencicipi indahnya masa sekolah karena biaya.

Saat itu di benak saya teringat akan khotbah dari ustad tersohor  Yusuf Mansyur:  Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih.

“ Ini buat adik ya, buat beli permen…”, saya berkata padanya sambil memberikan semua uang saku saya pada hari itu. Matanya menatap saya, barangkali takut ayahnya mengira dia meminta uang pada seseorang. “ Ambil aja dik, ayoh…”, saya taru uang itu kekantong bajunya. “Makasih mbak…”, katanya pelan sambil menunduk.

Saya pulang sekolah pada hri itu dengan perut keroncongan. Ah, apalah arti lapar sedang kita telah dijanjikan pahala oleh Allah melewati perbuatan sedekah.  Sedekah bisa bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.


Saat itu kondisi rumah dalam keadaan kondisi keuangan. Saya tahu ibu sedang bingung mencari pinjaman uang untuk keperluan rumah selama seminggu lagi. Pada saat itu saya menabung pada seorang teman, tetapi belum saatnya uang saya keluar. Siang harinya saat saya akan pergi mengaji, seorang teman menelpon, “ Arisanmu keluar nih, kapan mau diambil?”. Subhanallah, hati saya basah, Allah memang Maha Penyayang pada hambanya. Dia telah membalas apa yang telah Dia janjikan.
Sebagaimana yang kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran kita memang banyak betul dosa serta cobaan. Saat hidup kita banyak masalah, Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-nya. Tapi kepada siapa Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain, kepada yang mau peduli dan berbagi.  Rasulullah saw bersabda:
Rasulullah saw bersabda:

Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

Of course there is not formula for success except, perhaps, an unconditional acceptance of life and what it brings.
- Arthur Rubinstein

No one is in control of your happiness but you; therefore, you have the power to change anything about yourself or your life that you want to change.
- Barbara de Angelis
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Leben Notizen Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template