Senin, 23 Desember 2013

Desember

0 komentar
Bulan Desember yang penuh hujan. Kau tahu kan, rasanya. Damai yang tidak bisa diungkapkan. Wangi air, tanah, jemuran yang belum kering. Desember telah membuatku jatuh cinta seperti lupa. Lupa bagaimana rasanya dulu dunia seperti begitu sederhana. Kerlip lampu, kado, tawa mereka.
Kau tahu, kadang kuharap semuanya masih bisa begitu sederhana. Ya, sesederhana dulu. Ketika yang ku inginkan kumakan, yang kusuka ku pakai. Sederhana. Sederhana sekali.
Kau tahu, kadang kupikir bagaimana masa lalu begitu tercipta penuh suka cita. Ya, karna kesederhanaan itu. Ketika pintu itu belum ada di otakku dan aku belum membukanya. Oh, seandainya tidak ada pintu itu.
Pintu keluar dari segala pikiran kesederhanaan akan kebahagiaan.
Tuhan begitu sederhana mungkin rencana-Mu bagi-Mu. Tapi tidak bagiku. 
Segalanya, tahun-tahun, bulan-buan, hari-hari...
Tidak sederhana seperti dulu.
Tuhan, terimakasih.
Tuhan, kuatkan aku.
Tuhan, entah apakah ketika ku menangis kau akan mengembalikan kesederhanaanku yang dulu?
Tuhan, ku tahu jawaban itu pasti tidak,
karna semuanya tak mudah, tak sederhana.
Tuhan, ijinkan aku hidup untuk mati menjadi berarti.
Tuhan, ijinkan aku kuat dan bisa.
Aku tahu aku kuat dan aku bisa. 
Karna Engkau akan memenangkan...ya...akan menang...

Minggu, 01 Desember 2013

Hey, ich bin schon alt

0 komentar
Barakallah...
buat diriku sendiri...sudah kepala dua.
Subhanallah, ujiannya lumayan berat. semogaa Yaa Allah, naik tingkat. . . :)
Terharu membaca doa-doa teman-teman dan keluarga...
Tanggung jawab makin besar. Kontribusi butuh pembuktian...bukan cuma untuk dunia, tapi semata-mata untuk deen-Nya.
Semangat untuk diriku sendiri...
Jangan mudah lemah, semakih kuat melangkah.
Tetaplah jadi dirimu sendiri, cerewet, ingin tahu, apa adanya.
Rendah hati, hormati dan hargai orang lain.
Perdalam ilmu dengan membaca.
Jauhi riya dan kikir...
Utamakan memberi daripada meminta.
Stop complaining. Just act!

Rabu, 27 November 2013

Sibuk?

0 komentar
Semua orang menginginkan hidupnya sempurna. Tanpa cela. Menjadi anak yang berbakti, murid teladan, baik ibadahnya, aktif dalam agenda dakwah, banyak relasi dan mempunyai hubungan baik dengan semua orang. Siapa sih yang tidak mau seperti itu? 
Sungguh saya ingin mencapai semua yang saya tulis diatas. Hanya saja, prosesnya mungkin tak semudah yang saya gambarkan. Meskipun, saya tahu untuk menjadi sukses orang akan menghadapi banyak rintangan. Tapi, bukankah tanpa kesalahan dan kekurangan hidup akan kehilangan esensinya? Karena itulah Allah menciptakan kita bersaudara. Karena itulah ada jamaah, pernikahan, organisasi...
Apa yang saya alami sekarang, wow. Tugas akhir di semester lima yang hampir semuanya makalah (alhamdulillah), hutang pra Deutsche Tage yang harus ditunaikan ke SMA2, agenda tarbiah, dan tugas dari dosen... Also, duta besar jerman akan mengunjungi UM, hari ini 28 November 2013. Saya dan 9 orang mahasiswa lainnya diminta pak Dudi untuk menjamu beliau. Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Georg Wischel ingin mengobrol dengan perwakilan mahasiswa sastra Jerman. Cukup  mendebarkan, yang saya sangsikan adalah ketika akan bersalaman. Yang pasti saya akan mengambil tempat paling belakang untuk menghindari hal itu. Dan, selain mengobrol dengan beliau, saya diminta bergabung dengan 13 orang lain untuk membuatkan program berbasis android sebagai media pembelajaran bahasa Jerman. Hal ini tak lain juga untuk menyambut kedatangan Duta Besar.
Begitulah, saya yang awalnya susah mengatur waktu (sampe sekarang sih) :D. Jadi musti pinter-pinter lagi memilih agenda. Saya ingin sekali menjadi organisatoris yang berprestasi akademik dan non akademik. Apakahagenda syiar tetap jalan? Harus! Itu harus menjadi azam yang kuat dalam diri seorang Nona Elana Kristiana. Saya ingin buktikan pada Allah, apa yang telahsaya usahakan ini.
Beasiswa ke Jerman? Saya tetap tidak bisa melupakan impian saya yang saya itu. 
Bismillahhirrohmanirrohiim... semoga lancar ya...
Robbisrohlisodri wayassirliamri wahlul ukdatammillisaaniyafkohukouli...

Selasa, 19 November 2013

My lovely big Fam

0 komentar
Barakallah...
kemarin tanggal 18 Oktober sepupu saya menikah. Dan, lagi-lagi begitu mengharukan ketika ikrar itu diucapkan...:'). Ini beberapa foto yang saya pikir bisa diupload.



di atas adalah foto ketika saya dan ayah kabur dari tempat acara karna ingin mencari sarapan di luar. hehe, nakal.




my lovely brother Ragil, ketika jadi kembang___ (whatever) saya lupa namanya. Lucu, tambah ganteng, saya suka sekali kostumnya dan warnanya...


my two heroes... ayah tambah gemuk kayaknya. Hayooo...siapa yang paling ganteng?



dua jagoan cilik yang ga bisa diem. Jeslyn dan Nava. "Mbak beli-beli yoook...beli beliii..." Padahal disana tersedia banyak banget makanan. Jeslyn langsung berlari memeluk saya ketika kami baru bertemu, hanya diam memeluk lama. Mamanya bilang, " kangen mbak nona katanya.." :'). My big lovely Family...I love youuuu all...:*

November menguning

0 komentar
Saya suuukaaaa sekali fakultas sastra saat bulan November. Cuaca ga begitu panas, langit cerah, dan pohon dengan bunga kuning (entah apa namanya) yang mekar dan bertebaran dimana-mana. Satu kata : romantis.






Sabtu, 16 November 2013

Deutsche Tage 2013

0 komentar


Alhamdulillahhirobbil'alamin...
Deutsche Tage 2013 "Jede Kust hat ihre Geschichte" sudah berlangsung selama 3 hari kemarin...14- 16 November. Hupf...disamping banyak kekurangan,saya sangat bersyukur bisa merasakan kesempatan mejadi koordinator lomba ini. Ada sekitar 400 peserta da 30 sekolah se Jawa Timur yang mengikuti acara ini. Huaaa... pengen nangis rasanya.
Ngomong-ngomong tentang nangis, memang DT ini mempunyai andil besar dalam naik turunnya emosi saya satu bulan terakhir. Tapi alhamdulillah ga parah-parah baget. :D Wah saya jadi banyak belajar tanggung jawab, ketelitia disipli dan bagaimana menghadapi orang banyak. Saya tahu pelajaran-pelajaran itu akan bermanfaat untuk masa depan saya..:)
Masih banyak amanah-amanah yang lain,,,Terimakasih Ya Allah,semoga aku tidak mengecewakan MU

Rabu, 23 Oktober 2013

4 Episode

0 komentar

Tadaaaa....ini hasil kerja saya di mata kuliah Media Pembelajaran. Schoener als die Letzte, oder ? :)

Senin, 14 Oktober 2013

Marriage?

0 komentar
Pernikahan. Mendengarkan, membaca, atau mengeja kata ini selalu membuat perut saya mulas, apalagi memikirkannya. Mungkin karena teman-teman yang mulai tak keberatan untuk membahasnya disetiap pertemuan, atau kenyataan bahwa teman wanita yang lumayan banyak telah mengakhiri masa lajang mereka. Oh, oke, mungkin ini sindrom yang dialami gadis umur 20an kebanyakan (setelah studi riset saya :D).
Entah saya yang teralu polos atau gimana (kata sebagian teman), menemukan kenyataan bahwa akan ada seseorang yang mengambil alih segala tanggung jawab orang tua terhadap kita, sedikit membuat takut. Hey, saya kira ini perasaan yang wajar saja. Bisa dibayangkan? Tidak pernah bertemu (bisa jadi), beda suku (bisa jadi), umur yang terpaut jauh (bisa jadi) dan sederet kemungkinan-kemungkinan ain yang kalau dipikir-pikir semakin menambah takut saja.
But, di dalam Quran surat Ali Imran ayat 14 "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakdan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)".
And, dalam hadist riwayat Baihaqi dari Anas bin Malik,"Apabila seseorang melaksanakn pernikahan, berarti telah menyempurnakan separuh agamanya, maka hendaklah ia menjaga separuh yang lain dengan bertakwa kepada Allah".
Ijinkan saya mengambil kesimpulan, ehm. Bahwa, pernikahan telah menjadi sebuah sarana dalam islam sebagai bentuk pengertian Allah akan fitrah yang dimiliki oleh setiap hambanya, pun para Nabi dan Rasul kita terdahulu. Maka, tidak ada lagi alasan untuk rasa takut itu. Hanya setiap pribadi yang harus memperbaiki kualitas diri dan berusaha sebaik mungkin, untuk menyambut jodoh yang telah ditetapkan oleh-Nya. Tentunya perbaikan itu tidak untuk 'dia' tapi untuk 'diri kita' sendiri. Meluruskan niat selalu menjadi landasan terpenting. Di jalan apa kita menikah, tujuan kita, visi misi kita.
Wallahuallam, ini hanya tulisan yang ingin saya tulis karena tak ada ide untuk karya tulis Sommerkurs. Semoga... semoga apa ya, Allah menyimpan jodoh saya nun jauh disana baik-baik saja. Entah kapan dipertemukannya. Sudahlah, sepertinya topik ini harus segera diakhiri sebelum menyerempet kemana-mana. Wassalam...
Happy Iedul Adha , by the way...Barakallah ;))

Sabtu, 12 Oktober 2013

my unpredictable Days

0 komentar
Malang sepi. Hampir sebagian penghuninya liburan ke kampung halaman untuk merayakan hari raya Idul Adha bersama keluarga. Sedikit menyesal tidak bisa pulang karena saya memikirkan Ujian tengah semester dan beberapa tanggung jawab yang tidak akan bisa dikerjakan di kampung halaman nanti. Untunglah mama ibu yang pengertian...:)
Bisa dibilang beberapa minggu terakhir adalah saat yang tak terlupakan. Ada dua program yang diadakan oleh jurusan sastra Jerman dan saya diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Dalam acara bersama DAAD saya menjadi MC dadakan karna ditunjuk oleh Frau Dewi ketika mata kuliah analisis bahan ajar berlangsung. Awalnya saya bertanya apakah acara dibawakan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Jerman, frau Dewi menjawab bahasa Jerman. Oke, thanks, rasa percaya diri saya jadi ciut. Tapi beliau memaksa karena tidak ada lagi yang bisa dimintai tolong. Benar-benar  suatu tantangan buat saya yang belum pernah menjadi MC acara formal. Dan, show must go on. Sebastian Greiss dan Olivia Sopakola menjadi pembicara di seminar " Informasi Studi di Jerman" tersebut. Tangan saya gemetaran, dan benar-benar berhati-hati dengan pengucapan kalimat yang lima belas menit sebelumnya diajarkan oleh frau Dewi di kantor. Hupf... Acara pun berakhir dengan lancar dan frau Dewi merasa puas dengan hasilnya. Saya jadi tertantang dan merasa nyaman untuk berbicara lagi di depan umum...hehe.
Kemudian, tawaran tak disangka-sangka datang lagi dari Herr Iwa. Beliau meminta saya untuk membacakan cerpen karya Jenny Erpenbeck saat kuliah tamu pada tanggal 8 Oktober di .  Universitas Negeri Malang menjadi satu-satunya yang dikunjungi diantara beberapa jurusan bahasa Jerman di Indonesia. Karena ketagihan, saya pun mengiyakan tanpa berpikir panjang lagi.Saya yakin, kesempatan seperti ini tidak akan terulang untuk kedua kali. Bersyukurlah saya karena ada basic sebagai 'pembaca dongeng' saya bisa membaca cerpen terjemahan dengan lancar. Suatu kebanggan tersendiri bisa satu panggung dengan penulis Jerman dan mendengarkan komentar Jenny dan ibu perwakilan Goethe Institut tentang pembacaan saya. Acara berjalan cukup lancar dan tak lupa saya mengabadikannya dengan meminta berfoto dengan Frau Jenny.
Alhamdulillah. Skenario Allah memang the best dah. Saya tidak pernah merencanakannya, saya hanya punya mimpi-mimpi. Semoga ini menjadi awal atau pemanasan untuk menggapai mimpi itu...
Ditunggu cerita selanjutnya yaa...

Rabu, 02 Oktober 2013

...

0 komentar
Kadang saya merasa musuh terbesar adalah diri sendiri. Bukan orang lain, bukan.

Rabu, 25 September 2013

Our History starts here : El-Fath

0 komentar
Barakallah...
Ini adalah logo SKI Sastra Jerman yang baru saja kami bentuk.
Perasaan? Saya tidak tahu harus diungkapkan seperti apa. ^^. Tepatnya tanggal 15 September 2013, di Aula Fakutas Sastra kami mengadakan El-Fath Motivation Training sekaligus peresmian SKI oleh pembina HMJ.
Bisa dibilang ini merupakan sejarah kami, karena jurusan Sastra Jerman masih belum pernah memiliki Sie Kerohanian Islam sebelumnya. Cukup membuat saya terharu karena saya termasuk dalam tim yang super ini. Terimakasih untuk rekan-rekan yang membantu dan saling menyemangati satu sama lain, ada Mirza, Tsalis, Jeje, Sindy, Titin, Fia, Dika, Deka, Teguh dan Ismail. Meskipun tak jarang berbeda pendapat, kami bisa berjaan beriringan untuk mewujudkan mimpi kami ini. Dan...hey, ternyata salah satu target saya tahun 2013 telah tercapai.Alhamdulillah Yaa Rabb...
Bagaimana dengan target yang lain....?Can't wait...!!!^o^


Kamis, 11 Juli 2013

Siang mendung di Mediothek :)

0 komentar
Marhaban Yaa Ramadhan...:)
Tak terasa, waktu begitu cepat berlalu. Ramadhan tahun ini saya awali (terpaksa) di Malang. Semuanya bermula sekitar 3 minggu yang lalu, ketika sebuah durian itu jatuh menimpa saya. Yang jelas, ini rasanya ngga enak banget. Itu adalah: menjadi Co lomba Deutsche Tage 2013.
Yak! Banyak sesuatu yang harus dipersiapkan, karena lombanya tingkat Jawa Timur (rencananya Jatim Bali, tapi alhamdulillah ngga jadi XD). Ya Allah, amanah ini, lumayan sesuatu buat saya. Sejak SMA tidak begitu banyak bekal yang saya peroleh, hanya menjadi wakil ketua redaksi majalah sekolah. Dan entah kenapa, di dunia kampus ini saya terjun di lumayan banyak organisasi, dan itu, tanpa saya sadari, menuntut pikiran dan tenaga saya juga.
But, so far so good. Ternyata Allah memang beri kemudian jika kita memang tawakal. Alhamdulillah ya Rabb..:'). Kadang udah pasrah banget sama nilai, karena jadwal yang tidak teratur jadi saya hanya bisa belajar di dini hari. Atas bantuan Allah lah, IP saya semester kemarin meningkat (setidaknya, meningkat kembali ke IP semester 2) :D
Siang ini, tepatnya Ramadhan hari ke 2, dan saya masih sibuk dengan pengurusan Pedoman Pelaksanaan Lomba yang harusnya sudah terkirim 2 bulan lalu. Rasanya? Takut, capek, pusing. But I know I have to fight for it. Selai itu ada 4 proker lain yang saya kerjakan bersama organisasi lain. Wow.
This year will be a wonderfull year i ever have. Dari segi tanggung jawab, tarbiyah, akademis, maupun emosi saya benar-benar diuji. Yang terpenting adalah, tidak melupakan dakwah, karena dimana-mana adalah ladang dakwah!:))
Saya yakin Allah bersama saya. Yang penting satu: niatkan semuanya untuk-Nya, jadi kegiatan diluar dakwah benar-benar juga harus diluruskan niatnya.
Tanpa saya sadari, perlahan namun pasti, saya merasa intensitas bersama keluarga jadi berkurang. Sedih sekali tidak bisa menemani mama puasa di awal Ramadhan. :(. Untunglah ternyata beliau punya agenda di Blitar selama 5 hari. Membayangkan beliau makan sahur dan buka di hotel lebih baik bagi saya, ketimbang makan sendirian di rumah. Bagaimanapun, dakwah di keluarga adalah nomor satu. Ya, nomor satu. Semoga diberi kemudahan untuk menghadapinya ya Allah, amin!
Hmmm...
Malang mendung setiap hari. Cuaca pun masih belum teratur. Tak terasa sudah memasuki semester ke lima saya di Universitas Negeri Malang. Tinggal hitungan bulan maka saya akan genap berusia 20 tahun. Usia yang cukup untuk dibilang dewasa, isn't it?
God, kadang saya buka lagi catatan hati yang masih tersimpan rapi, membaca kembali mimpi-mimpi saya, takut terlupa. Karena ketika sampai saat ini, terkadang prioritas menjadi berubah. Sebisa mungkin saya menambah priorotas tanpa melupakan apa yang saya mimpikan sejak awal. Kadang tak percaya, bisakah saya, yaa Allah?
Namun perasaan itu selalu bisa ditepis, selalu teringat ceramah ust. YM, atau juga buku-buku motivasi dari orang-orang keren. :). Saya yakin bisa menjadi seperti mereka kelak.
Bismillahhirrohmanirrihiiim....
Lancarkan ya, Ya Allah...:)

Selasa, 28 Mei 2013

Liburan^^

0 komentar
Libur tlah tiba...libur tlah tiba...
Alhamdulillah, semester ini bisa lebih baik :)

Rabu, 20 Maret 2013

hidup

0 komentar
Untuk apa manusia hidup?
Banyak jawaban bisa hadir dari pertanyaan ini, tergantung pemikiran masing-masing orang. Sekali lagi prioritas adalah kunci penting untuk memantapkan tujuan.
Seperti yang diucapkan ustad Felix, bahwa manusia itu seperti sebuah handphone, dia diciptakan dan mempunyai buku petunjuk dalam pemakaiannya. Bisa disimpulkan bahwa selama kita hidup kita tidak bisa lepas dari buku petunjuk yang memang dibuat oleh Pencipta kita. Apa itu? Tentu saja jawabannya Al-Quranul karim.
Dalam surat Ali-Imran:104
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar . merekalah orang-orang yang beruntung”.
 So,Semangat berbuat!
Sekecil apapun itu, lakukanlah dan berharaplah untuk ridho Allah...Innamal a'malu binniyat...

Wassalam

Kamis, 14 Maret 2013

Now

0 komentar
Malam inni,,,serasa terdampar di lautan waktu yg terus saja berderu, membawa kapal mungilku ke tempat-tempat yang misteri. Banyak hal baru, teman baru,suasana baru.
Kadang rindu saat-saat maba, yang hanya duduk manis belajar dan memikirkan bagaimana besok akan jadi hari yang menyenangkan.
Tapi sekarang?
Sekarang adalah bagaimana tentang mengatur diri sendiri begitu juga orang lain, bagaimana bisa membuat diri lebih baik begitu juga orang lain.
Benar memang makin kedepan kita makin dituntut banyak oleh semuanya, orang tua, teman, dosen, dan lainnya.
Kadang aku merasa melihat suatu gunung batu menjulang tinggi di depan mata.
Bagaimana memanjatnya, bagaimana harus memulai untuk bersiap?

Ah, terlalu lama hanya untuk berpikir.
Sekarang jalani saja apa yang di depan mata.
Karena kenyataan akan menertawakanmu jika kau lari.
Tantanglah rintangan hingga ia bosan mengejarmu!,teriakku kadang pada diri sendiri.

Aku mulai bisa tersenyum ketika banyak pekerjaan datang. Ya, mungkin ini cara Allah tempa aku untuk jadi lebih baik.
Tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal tidak penting.
Syukurlah. Thanks God.
Semoga semuanya bisa terselesaikan dengan baik, dan membuat semua bibir itu tersenyum...dan semoga semuanya diridhoi oleh-Mu.
Amin Allahumma Amin,,,,

Minggu, 27 Januari 2013

Aufsatz2: Warum Studiere Ich Deutsch?

0 komentar

Als ich in der Oberschule ging, Deutsch war eines meiner liebsten Fächer. Mein Deutsch Lehrer schlug mir vor, in der Staatlichen Universität Malang zu studieren. Deswegen trug ich mich nach der Schulabschluss Bidik Misi Stipendium ein. Was für ein Glück, ich bekam das traumende Stipendium.


Seit 2011 bin ich Deutsch Studentin in der Staatlichen Universität Malang. Bis jetzt bekomme ich im Studium viele Erlebnisse, die viele gute Veränderung für mich machen. Mit der Organisation kenne ich, wie ich meine Tätigkeit organisieren. Mein Problem ist, manche Bücher, die mich für Studium brauche, kann ich in der Bibliothek nicht finden. Die Materien suche ich gern im Internet.


Aber wegen der freundlichen Dozenten wird ich fleisiger sein, mein Deutsch zu verbessern. Ich freue mich auch darauf, dass ich viele Freunden aus andere Städten kennenlerne, mit denen diskutiere ich gern. Als Deutsche Studenten haben wir einen gleichen Traum: nach Deutschland fliegen.

 

Wörterlänger: 147

Aufsatz1: Recherche (Semester Test)

0 komentar

Für eine Recherche kam ich am 11.Dezember 2012 in die Bibliothek der Literaturwissenschaft  Fakultät. Sie liegt im 2.Stock im D7 Gebäude und besteht aus 2 Räume, Hauptraum und Buchraum. Hauptraum hat 70 Quadratmeter groβ, 2 Fenster, 1 groβen Balkon, 22 Tische, 23 Stühle, 8 Bücherregale, 2 Taschenregale, 2 Ventilators und 5 Computer. Hier kann man die Registration machen, über Hausaufgabe diskutieren oder nur ein Buch lesen. Buchraum ist kleiner und dunkler als Hauptraum. Es hat 25 Bücherregale, 7 Tische und 2 Fenster. Es gibt etwa 2.500 Bücher: Kursbücher, Theses, Novelle, Romane, Worterbücher und so weiter.
Die Bibliothek des Literaturwissenschaft Fakultät hat Regeln. Wir können hier keine Essen und Trinken bringen. Die Bücher im Buchraum sollen nur hier lessen. Wenn wir schon die Bibliothekkarte machen, können wir die Bücher zu Hause bringen. Pro Person kann maximal 2 Bücher verleihen.
Wegen des groβen Balkons und der Ventilators ist das Hauptraum sehr frisch. Als ich dort war, waren zwei Studentinen vor dem Registrationtisch, die ein Buchverleih mit dem Bibliothekar machten. Die Studentinen und Studenten saβen meisten mit dem Laptop und auch vielen Büchern auf dem Tisch. Sie konzentieren sich auf die Aufgabe. Aber mancher diskutieren nur mit ihren Freunden.
Die Bibliothek riecht nur nach Buch. Ich finde, dass es so lecker ist, deswegen sitze ich gern stundenlang hier. Manche Leute sagen, dass Bibliothek ein langweiliger Platz ist, dazu stimme ich nicht. Ich mag Lesen, damit kann ich mich entspannen.
Dann machte ich ein kurzes Interview mit einem Bibliothekar, der Rudi Rahayu heiβt. Er hat gesagt, dass er seit 2010 hier gearbeitet habe. Jeden Tag würden etwa 50 Studenten Bücher verleihen, die meisten Kursbücher seien. Das Problem sei, wenn die Studenten und Studentinen die Bücher zu spät zurückstellten. Jedes Jahr gebe es viele neue Bücher, die von der Studenten beitragen würden. Deshalb gebe jetzt viele Varianten und Wahlen. Er möge seine Arbeit sehr. Die Kollegen seien nett und die Arbeitszeit sei toll für ihn.
Zwei Computer vor dem Registrationstisch sind kaputt. Früher konnten man damit die Aufgabe tippen. Aber jetzt ist sie unbrauchbar. Es wäre besser, wenn die Computer ersezt würden.
Mein Lieblingsplatz ist der Balkon, weil es ruhig ist und frische Luft hat. Aber leider können wir keine Bücher hier bringen. Es wäre besser, wenn man in allen Plätze der Bibliothek lesen könnte. Studentinen und Studenten, die ein Buch verleihen, müssten auch für die Bücher verantwontlich sein. Damit können wir die Regelmäsigkeit bilden.
 

Aufsatz1: meine Heimat

0 komentar
Jetzt versuche ich, meine Aufsatz Aufagabe hier zu schreiben. Aufsatz1 ist ein Kurs, das Deutsche Studenten in 3. Semester beherschen sollen. Hier ist eine Beispie fuer meine Hausaufgabe:


Ich finde, Heimat ist eine Stadt, in der man geboren und aufgewachsen ist. Wenn wir die Heimat von jemandem wissen, können wir uns sehr gut kennen lernen. Jede Heimat hat andere Regionalsprache und Kultur, deshalb müssen wir die andere hochachten.

2011 sind meine Familie und ic nach Bondowoso umgezogen. Aber in Situbondo bin ich geboren und habe siebzehn Jahre gewohnt. Deswegen entscheide ich mich, dass Situbondo meine Heimat ist.

In Situbondo gibt es Nationalpark Baluran, Pasir Putih und Setancak Waterfall. Die Spezialität ist Tajin Palappa. Es schmekt mir sehr gut. Arum Manis Mango aus Situbondo ist auch sehr bekannt.

Ich freue mich, dass ich in aSitubondo aufgewachsen bin. Es hat frische Luft und schöne Natur. Dort habe ich auch viele unvergessliche Erinnerungen mit meinen Freunden. Wir machten alle zusammen: Fahrad fahren, studieren, zum Strand fahren, Probeme lösen und so weiter.

Die ideale Heimat für mich ist eine Stadt, deren Luft Frisch ist. Ich mag auf dem Land wohnen. Keine Luftverschmutzung, kein Verkehrsstau und keine Lärme finde ich besser.

Sabtu, 05 Januari 2013

Ceker Ayam Pedas ala chef Nona

0 komentar
Seperti biasa, dibawah ini adalah hasil eksperimen saya selama liburan. Bumbunya hasil browsing dan di tambah-tambahin sendiri (pake feeling) :p. Selamat mencobaaa:

Resep (dihaluskan):
- 3 siung bawar merah
- 5 siung bawang putih
- 1 daun serai
- 3 cabe merah
- 15 (sesuai selera) cabe rawit

Bahan:
- 1/2 kilo ceker ayam
-1 sendok kecap manis
-2 sendok saus pedas
-daun bawang diiris kecil-kecil
- minyak goreng secukupnya
-garam 1 sendok teh
-gula 2 sendok teh
 - Air 200 cc

Cara membuat:
1. Rebus ceker ayam yang sudah dibersihkan selama kira-kira 15 menit, tiriskan.
2. Panaskan minyak goreng
3. Masukkan bumbu yang dihauskan dan daun serai, aduk2 hingga harum
4. Tambahkan daun bawang, garam dan gula (no MSG!)
5. Tuang air 150 cc, aduk dan tunggu sampai mendidih.
6. Masukkan Ceker Ayam, aduk.
7. Masukkan saus pedas dan kecap, aduk
8. Tunggu selama 20 menit, sambil diaduk agar bumbu menyerap dan merata
9. Ceker ayam pedas siap di santap. :9 (y)



 

Leben Notizen Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template